Minggu, 30 Agustus 2009

Fungsi Hati atau Liver :

ULIVER Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply
===

Fungsi Hati atau Liver :

Penyebab Sakit Liver atau Hati :

* Liver adalah istilah kedokteran untuk Hati. Jadi sakit liver berarti juga sakit hati. Tentu saja penyebab sakit liver itu bermacam macam, bisa dikarenakan virus, bisa di karenakan keracunan dan hal ini akan mengakibatkan peradangan. Peradangan yang terjadi pada hati disebut dengan Hepatitis. Apapun jenis peradangannya istilahnya tetap sama yaitu Hepatitis.

Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang beredar di tubuh kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan atau pernafasan.

Fungsi Utama hati pada orang dewasa adalah :

  • Menimpan berbagai bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi

  • Penyediaan tenaga ( zat gula ) dan protein

  • Pengeluaran hormon-hormon dan insulin.

  • Pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol

  • Penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah melalui proses pembongkaran hemoglobin.

  • Merubah amonia menjadi urea

Jadi penting kita membantu memperingan kerja hati kita, baik dengan cara mengatur asupan makanan, maupun dengan cara berolahraga.

Penderita Hepatitis C :

Gangguan hati sendiri bentuknya berjenis-jenis, dengan jumlah penderita tak sedikit. Jumlah pengidap hepatitis C saja sekitar 3% dari populasi. Belum lagi hepatitis A dan B yang jumlahnya jauh lebih banyak. Apalagi jika ditambah dengan perlemakan hati, sirosis, intoksikasi obat, fibrosis hati, dan penyakit lain yang nama-nya jarang kita dengar.

Sirosis hati merupakan kelanjutan dari penyakit hati menahun, misalnya hepatitis B atau C yang ditandai dengan perubahan anatomi sel-sel hati menjadi jaringan ikat. Di samping itu, pasien sirosis hati umumnya mengalami gangguan dalam proses metabolisme zat menjadi energi.

Gejala Ikutan Penyulit :

Gejala dan penyulit yang menyertai sirosis hati di antaranya asites ( busung air ), anemia, protein energi malnutrisi, mudah infeksi ( gangguan sistem imun ), dan ensefalopati hepatik. Penyulit ini menyebabkan kualitas hidup penderita menurun. Salah satu komplikasi serius yang membutuhkan perhatian khusus adalah ensefalopati hepatik. Berdasarkan data, diketahui bahwa 40�85% penderita sirosis hati mengidap ensefalopati hepatik secara subklinis.

Minggu, 23 Agustus 2009

Daun Sendok


Daun Sendok

(Plantago mayor L.)

Sinonim :
= P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

Familia :
Planfaginaccae


Uraian :
Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran Perbanyakan dengan biji.


Nama Lokal :
Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah,; Bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), batu empedu,; Batu ginjal, radang prostat (prostatitis), kencing sedikit, demam, ; Influenza, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (Bronkhitis) ; diare, disentri, nyeri lambung, radang mata merah (konjungtivitis),; Kencing manis (diabetes melitus), cacingan, gigitan serangga,; Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut), mimisan,; Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), cacingan,; Perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),; Kencing sakit (disuria), sukar kencing, penglihatan kabur,; Batuk darah, keputihan (leukore), nyeri otot, mata merah,; Batuk berdahak, beri-beri, darah tinggi (hipertensi), rematik gout,; Sakit kuning (jaundice).;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng atau digongseng dengan air asin.

INDIKASI:
Herba berkhasiat mengatasi:
- gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing,
kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal
(nefrotik edema), kencing sedikit karena panas dalam,
- batu empedu, batu ginjal,
- radang prostat (prostatitis),
- influenza, demam, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas
(bronkitis),
- diare, disentri, nyeri lambung,
- radang mata merah (konjungtivitis), menerangkan penglihatan yang
kabur,
- kencing manis (DM),
- hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut),
- cacingan, gigitan serangga, dan
- perdarahan seperti mimisan, batuk darah.

Akar berkhasiat untuk mengatasi:
- keputihan (leukore) dan
- nyeri otot.

Biji berkhasiat untuk mengatasi:
- gangguan pencernaan pada anak (dispepsia),
- perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),
- kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian
bawah,
- diare, disentri,
- cacingan,
- penglihatan kabur,
- mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati,
- batuk disertai banyak dahak,
- beri-beri, darah tinggi (hipertensi),
- sakit kuning (jaundice), dan
- rematik gout.

CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada dang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Melancarkan kencing
a. Herba daun sendok segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula
batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air,
sampai air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air teh
habiskan dalam sehari.

b. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat Peras
dan saring sampai airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1
sendok makan, lalu diminum sekaligus.

2. Kencing berdarah :
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras
dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan

3. Disentri panas :
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan
saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan
sambil diaduk merata. Air perasan,tersebut lalu ditim sebentar.
Minum sekaligus selagi hangat.

4. Disentri basiler, diare :
Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu
direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas
Setelah dingin disaring, airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing
1/2 gelas.

5. Mimisan :
Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis. Seduh dengan
secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu
diminum sekaligus.

6. Batuk sesak, batuk darah :
Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air
bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih
selama 15 menit. Minum selagi hangat.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Herba ini bersifat manis dan dingin. dan menghilangkan haus. Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru. KANDUNGAN KIMIA : Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat rnerusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik. Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1. Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 glkg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mglkg bb, ternyata mempunyai aktivitas antiuicer. Penapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan triterpenoid dan monoterpenoid (Sariati, Jurusan Farinasi FMIPA UNPAD, 1993). 2. Infus daun sendok 10% dan 20% terhadap kelarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mernpunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 199 1). 3. Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 - 3 g/wi menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sonnei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi Univ. Katolik Widya Mandala, .1992).

SUMBER : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=113

Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply

KHASIAT DAUN SENDOK


ULIVER MENGANDUNG DAUN SENDOK Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply
===

DAUN SENDOK

Nama latin: Plantago major L.

Nama daerah: Daun urat; Ekor angin; Ekor menjangan; Ki urat; Ceuli uncal; Meloh kiloh; Otot-ototan; Sembung otot; Suri pandak; Sang koba; Terongoat

Deskripsi tanaman: Tumbuhan terna tahunan, berkembang secara luar biasa dengan rimpang tegak, tinggi tanaman 60-80 cm.

Habitat: Tumbuh di tanah yang disinari matahari atau agak teduh, dipinggir-pinggir jalan berumput dan di lapangan rumput, di hutan atau tempat terbuka.

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tanaman

Kandungan kimia: Lendir; Asam D-galakturonat; Pluntagon; ankobin(glikosid); Nivertin; Emulsin(enzim); Vitamin C; Alkaloida; Tanin; Minyak lemak

Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik; Antipiretik; Ekspektoran

Nama simplesia: Plantaginis majoris herba

RESEP TRADISIONAL:

Bisul:

Seluruh tanaman daun sendok 3 tanaman; air 2 gelas, Campuran direbus sampai diperoleh 1 gelas; disaring, Diminum sehari 1 kali 1 gelas.

Kudis:

Daun sendok segar 7 lembar; Daun sambiloto segar 7 lembar; air 2 gelas, Campuran direbus hingga diperoleh 1 gelas; disaring, Diminum sehari 2 kali; 1 gelas.

Batu ginjal:

Herba daun sendok segar 7 g; Akar alang-alang 7 g; Daun keji beling segar 2 g; Herba kumis kucing segar 6 g; Herba meniran segar 2 g; Air 130 ml, Dibuat infus atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; apabila dibuat pipisan; diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; diulang selama 14 hari.

Hepatitis dan Radang usus:

Herba daun sendok segar 1 genggam; Rimpang temu lawak segar 7 keping; Air secukupnya, Rimpang temu lawak segar disangrai; kemudian dipipis bersama herba daun sendok, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; diulang selama 7 hari sampai 14 hari.

Rematik:

Herba daun sendok segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian yang sakit; diperbaharui setiap 3 jam sekali.

Wasir:

Herba daun sendok segar 1 genggam; Daun wungu segar 7 helai; Air 100 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 14 hari.

Sabtu, 22 Agustus 2009

SEJUTA KHASIAT SAMBILOTO

Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply
===

Sambiloto mempunyai manfaat dan khasiat yangsangat banyak diantaranya adalah :

1) Menghilangkan Lelah

2) Menghilangkan Pegal Linu

3) Menghilangkan Rheumatik

4) Anti Biotik

5) Membantu Fungsi Organ Hati

6) Membersihkan Racun Dalam Darah

7) Mengontrol kadar Gula Darah

8) Mengontro dan membersihkan racun Lemak Darah

9) Menurunkan Kolesterol

10) Penawar Bisa

11) Anti Radang

12) Menghilangkan Bengkak

13) Menurunkan Demam

14) Membunuh Kuman

15) Menguatkan Badan

16) Mencegah masuk angin

17) Mencegah Influenza

18) Mengobati sakit kuning

19) Mengobati luka

20) Mengatasi penyakit infeksi

21) Mengobati kencing manis

22) Mencegah dan mengobati HIV / AIDS

23) Mengobati saluran pernafasan bagian atas (ISPA)

24) Mencegah dan Mengobati Diabetes Melitus

25) Perangsang nafsu makan pada anak

26) Meningkatkan kekebalan tubuh

27) Mencegah dan Mengobati TBC

28) Mencegah dan Mengobati Hepatitis

29) Mencegah dan mengobati disentri

30) Mencegah dan Mengobati radang amandel

31) Mencegah dan Mengobati radang ginjal

32) Mencegah dan Mengobati Paru

33) Mencegah dan Mengobati bronchitis

34) Mencegah dan Mengobati kanker

35) Mencegah dan Mengobati Hypertensi

36) Mencegah dan Mengobati kista

37) Mencegah dan Mengobati keracunan

38) Mencegah dan Mengobati kencing nanah

39) Mencegah dan Mengobati jerawat

40) Mencegah dan mengobati keputihan

  1. KHASIAT UMBI DAUN DEWA DALAM PRIMA SAUDA PLUS

Daun umbi dewa memiliki khasiat dan manfaat sangat banyak, diantaranya:

1) Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul

2) melancarkan sirkulasi darah

3) menghentikan pendarahan

4) pembengkakan payudara

5) melancarkan haid

6) kolesterol tinggi

7) hipertensi

8) mencegah tumor,

9) mengobati kencing manis

10) diabetes

11) Umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan

12) Pendarahan

13) tulang patah, dan lain-lain.

14) Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah)

15) mencairkan bekuan darah

16) stimulasi sirkulasi

17) menghentikan perdarahan

18) menghilangkan panas

19) membersihkan racun.

20) Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor.

21) Salah satu manfaat yang diambil dari Daun Dewa yaitu tumbuhan tersebut bersifat anti coagulant atau mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun, anti karsinogen dan antimutagenitas, diuretik. Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan yang memiliki rasa khas dan sifat netral.

22) Mengobati dan Mencegah sakit jantung

23) Kolesterol

24) Melancarkan sirkulasi tubuh

25) Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman. Bagian daun berguna untuk luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan pendarahan (batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, dan digigit binatang berbisa.

26) Bagian umbi di bagian akar bawah, berguna untuk menghilangkan bekuan darah (haematom),pembengkakan, tulang patah (fraktur) dan pendarahan.

27) Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun temurun dari berbagai negara dan daerah, Daun Dewa dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut:

  • Luka terpukul. Ambil daun dewa segar 15 - 30 gram direbus dengan air kira-kira untuk tiga kali minum atau ditumbuk, diambil air-nya, campur dengan arak yang dipanaskan, minum rutin tiga kali sehari. Jika sudah membaik hentikan.
  • Pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan muntahdarah. Tanaman lengkap 1 batang, direbus, minum.
  • Kejang pada anak. Satu batang daun dewa diambil airnya, campur arak, minum.
  • Digigit ular atau digigit binatang lain. Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan ke tempat yang digigit.
  • Kutil dan uci-uci. Daun dewa 5 lembar dihaluskan dan dilumurkan pada tempat berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.
  • Tumor. Ambil Daun dewa 3 - 4 lembar, kemudian dimakan mentah atau dilalap.
  • Menghilangkan bekuan darah di pembuluh darah sehingga mencegah dan mengobati stroke dan serangan jantung. Umbi daun dewa segar sekitar 10 gram ditumbuk halus, tambahkan air setengah gelas, saring, peras, minum, setiap sore. Atau, daun 2-4 lembar untuk lalap (tiga kalisehari).
  • Batu kandung kemih. Ambil 15 gram daun dewa ditumbuk halus, tambahkan air segelas, saring, peras, minum tiga kali sehari.

28) Umbinya dapat menghilangkan pembekuan darah di pembuluh darah, sehingga memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner. Selain itu umbinya berkhasiat untuk mengatasi bengkak karena memar, tulang patah, perdarahan sehabis melahirkan, dan sakit jantung.

29) Daunnya berguna untuk luka pukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan perdarahan, pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, terlambat datang bulan dan digigit binatang berbisa.

30) Dln

SEJUTA KHASIAT TEMULAWAK


Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply
===

Temulawak mempunyai berbagai macam khasiat, yaitu sebagai:

1) analgesic

2) anthelmintik

3) antibakteri

4) antijamur

5) antidiabetik

6) antidiare

7) antiinflamasi

8) anti-hepatotoksik

9) antioksidan

10) antitumor

11) depresan

12) diuretic

13) hipotermik

14) hipolipidemik

15) insektisida

16) Mengurangi rasa sakit

17) Menghambat pertumbuhan jamur

18) Menambah nafsu makan

19) Menghambat proses penuaan

20) Menghilangkan flek hitam di wajah

21) Menjaga kelenturan tubuh

22) Mencegah dan Mengobati kulit kasar

23) Membersihkan perut

24) Suplemen setelah melahirkan

25) Melancarkan dan Memperbanyak produksi ASI

26) Memacu ASI yang macet

27) Mencegah dan Mengobati sakit perut

28) Mencegah dan Mengobati sakit perut waaktu Haid

29) Menghilangkan bau amis sewaktu Haid

30) Membasmi bakteri penyebab karang gigi

31) Mencegah dan menghilangkan bau badan

32) Mencegah dan mengobati exim

33) Mencegah dan Mengobati bisul

34) Mencegah dan Mengobati penyakit Hati

35) Menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan hati

36) Mencegah dan Mengobati sakit ginjal

37) Mencegah dan Mengobati sakit pinggang

38) Mencegah dan Mengobati Sakit Asma

39) Mencegah dan Mnegobati sakit Maag

40) Mencegah dan Mengobati sakit kepala

41) Mencegah dan Mengobati Masuk Angin

42) Mencegah dan Mengobati sembelit

43) Mencegah dan Mengobati sakit Cengkrang

44) Mencegah dan Mengobati sakit Tumor

45) Mencegah dan Mengobati konstipasi

46) Mencegah dan Mengobati pembuluh darah pecah

47) Mencegah dan Mengobati demam pada anak

48) Mencegah dan Mengobati Kanker

49) Anti Lemak

50) Mencegah dan Mengobati penyakit Kuning

51) Mencegah dan mengobati hepatitis

52) Dan lain-lain. Khasiat temulawak tersebut telah dibuktikan melalui teknik ilmu pengetahuan modern baik oleh ilmuwan dalam dan luar negeri. Mudah-mudahan dengan adanya tulisan semacam ini ilmuwan kita lebih terpacu untuk

mengembangkan obat-obat tradisional, sehingga tidak ketinggalan dibandingkan dengan ilmuwan asing. Untuk informasi lebih lanjut atau pemesanan artikel lengkapnya, silahkan menghubungi PDII-LIPI.ATAU KLIK DISINI

SEJUTA KHASIAT SAMBILOTO


Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply
===
using pattern '/(\d\d\d\d)-(\d\d)-(\d\d)/' failed.

TINGKATKAN KEKEBALAN TUBUH ; Meniran-Sambiloto Hambat HIV/AIDS

HINGGA saat ini belum ada penelitian yang membuktikan sebuah formula bisa untuk mengobati AIDS dan menjadi penyelamat jiwa penderitanya. Namun, sejumlah pakar berhasil menemukan setidaknya ada jenis tumbuhan yang mampu bekerja menghambat perubahan virus HIV menjadi AIDS, meski belum bisa membunuhnya, yakni meniran dan sambiloto.

Ketua Klinik VCT Rumah Sakit Prof Dr Margono Sukarjo (RSMS) Banyumas dr Akhmad Wiryawan mengatakan, menurut penelitian yang dilakukan pakar luar negeri, tanaman sambiloto dan meniran memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam menghadapi berbagai serangan penyakit termasuk HIV/ AIDS.

Selain itu, kedua tanaman tersebut memiliki kemampuan mencegah virus HIV menjadi dewasa, masuk ke sel tubuh dan berkembang biak. “Kegunaan itulah yang harusnya dilihat masyarakat khususnya pengidap HIV/AIDS, sebagai solusi alternatif obat konvensional buatan pabrik.

http://www.aidsindonesia.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=621&Itemid=73

Populasi kedua tanaman itu juga sangat banyak di Indonesia, bahkan keberadaannya selama ini hanya dipandang sebelah mata sebagai tumbuhan pengganggu,” papar Akhmad Wiryawan kepada KR di ruang kerjanya baru-baru ini.

Dijelaskan, pengidap HIV/ AIDS kebanyakan menggunakan obat konvensional, yakni Antiretroviral (ARV). Namun obat ini mempunyai efek samping bagi penggunanya, yakni mempengaruhi pencernaan, alergi kulit, terganggunya fungsi organ tubuh, serta tidak bisa dicampur dengan sembarang obat.

“Sebagai obat buatan pabrik dan memiliki kandungan kimia sintetis yang tinggi, otomatis ARV mempunyai efek samping, sehingga pengguna tidak merasa nyaman. Selain itu harganya mahal dan sering terkendala pasokan karena masih diimpor.

Berbeda dengan meniran dan sambiloto yang alami dan murah. Selain khasiatnya sama, penggunaannya tidak menimbulkan efek samping,” ujar Akhmad.

Ditambahkan, proses pengolahan meniran dan sambiloto hingga siap dikonsumsi sebagai obat penghambat HIV/AIDS cukup mudah dan bisa dilakukan semua orang. Antara lain dengan memasak tumbuhan itu dan meminum air rebusannya, atau membuatnya menjadi jus.

“Prosesnya memang mudah, namun agar hasilnya maksimal, terapi harus dilakukan secara teratur setiap hari minimal sekali. Jika dilakukan secara teratur, dalam jangka waktu tiga bulan hasilnya terlihat dengan naiknya tingkat kekebalan tubuh, dan itu sudah terbukti,” tandas Akhmad.
(Jarot Sarwosambodo)-s

Sambiloto Si Pahit Berkhasiat Selangit

Asal tanaman sambiloto, nama latin dan daerah hidupnya.
Sambiloto banyak di temukan di daratan Asia. Selain Indonesia, sambiloto juga terdapat di India, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Tanaman yang bernama latin Andrographis Paniculata Ness ini dapat hidup subur di daerah tropis dengan ketinggian antara 1- 700 meter diatas permukaan laut.

Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang yang berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 90 cm. Daun sambiloto kecil-kecil berwarna hijau tua dan bunganya berwarna putih. Sambiloto juga dapat berkembang biak sepanjang tahun, dengan biji maupun dengan cara stek batang. Perbanyakan dengan stek batang juga relatif mudah dilakukan. Caranya, pilihlah batang yang agak tua yang memiliki daun sekitar 10 helai. Batang tersebut dipotong sepanjang kurang lebih 20 cm lalu ditancapkan ke tanah di tempat teduh. Hanya dalam waktu sekitar satu bulan, tanaman sambiloto sudah mulai di penuhi daun muda. Bagian yang biasa digunakan untuk obat tradisional adalah daunnya yang rasanya sangat pahit. Sebenarnya selain daunnya, batang, bunga dan bagian akar juga bermanfaat obat.


Dari jaman dahulu kala hingga sekarang.
Relief daun sambiloto ada di Candi Borobudur serta di Kitab Serat Rama dalam bahasa Jawa Kawi di sekitar abad 18. Disebutkan sambiloto berkhasiat untuk mengobati prajurit Hanoman yang terluka ketika perang melawan Rahwana.

Di Indonesia, banyak orang mengenal sambiloto dari mbok jamu gendong, yang biasa disebut dengan nama jamu paitan. Seringkali orang mengkonsumsi cairan paitan yang warnanya kehitaman dari mbok jamu, dan kemudian pahitnya diusir dengan minum beras kencur. Campuran ini biasa dikenal untuk mengusir masuk angin.

Selain membeli di jamu gendong, orang juga bisa mengkonsumsi sambiloto dengan cara merebus daunnya. Daun yang kering pun tidak kalah manfaatnya bahkan sekarang ada pula sambiloto dalam bentuk teh celup. Bagi yang tidak tahan dengan pahitnya, namun ingin mendapat khasiat istimewa sambiloto, dapat mengkonsumsi sambiloto dalam bentuk kapsul.

Sejalan dengan trend “back to nature”, kalangan asing pun sudah banyak yang melirik khasiat sambiloto. Berbagai penelitian yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri, menemukan bahwa di balik rasa pahit sambiloto, terkandung zat aktif androgapholid yang sangat bermanfaat untuk pengobatan. India juga sudah lama mengenal tanaman obat ini, bahkan sambiloto digunakan untuk memerangi epidemi flu di India pada tahun 1919 dan terbukti efektif sehingga sambiloto mendapat julukan the “Indian Echinacea”.
Di Cina, sambiloto sudah di uji klinis dan terbukti berkhasiat sebagai anti hepapatoksik (anti penyakit hati). Di Jepang, sedang di jajaki kemungkinan untuk memakai sambiloto sebagai obat HIV, dan di Skandinavia, sambiloto di gunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit infeksi.

Macam-macam khasiat sambiloto.
Secara turun-temurun, orang sudah menggunakan rebusan daun sambiloto untuk mencegah masuk angin atau influenza, menurunkan demam, sakit kuning, serta mengobati luka. Untuk mengobati luka, biasanya orang menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk sambiloto. Selain itu pahitnya sambiloto juga dipercaya manjur untuk meredakan kencing manis.

Menurut dr J Sidhajatra yang sudah puluhan tahun memberi obat herbal pada pasien-pasiennya, sambiloto merupakan herbal yang mempunyai efek anti-infeksi / anti radang paling baik diantara tanaman obat lainnya. Penyakit-penyakit infeksi terutama infeksi pada jaringan mucus atau lendir, seperti infeksi tenggorokan penyebab influenza, infeksi saluran kemih, keputihan pada wanita maupun infeksi pada koreng, bisa diobati dengan sambiloto.

Dalam bentuk rebusan daun kering, dr. Sidhajatra menganjurkan dosis sebesar 5 gr, yang direbus bersama air 2 gelas sampai sisa 1 gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas). Jika menggunakan daun segar, dosisnya adalah sekitar 30 lembar daun dengan cara yang sama seperti merebus daun kering. Dalam bentuk ekstrak, mengkonsumsi sampai dengan 1500 mg per hari masih dianggap aman. “Berdasarkan pengalaman saya, sambiloto dalam bentuk ekstrak ternyata terbukti lebih efektif mengatasi berbagai penyakit radang/infeksi” demikian dr Sidhajatra menambahkan.

Namun dr Sidhajatra mengingatkan bahwa penggunaan sambiloto untuk meredakan kencing manis, juga harus disertai dengan diet rendah karbohidrat dan gula. “Kalau cuma rajin mengkonsumsi sambiloto tapi makan tetap seenaknya, ya berbahaya”, demikian nasehat dr Sidhajatra.

Pendapat dari dr Paulus W Halim yang berpraktek di BSD City, Tangerang, sangat positif mengenai sambiloto. “Di padukan dengan herbal lain seperti temulawak, sambiloto jadi lebih efektif untuk mengobati penyakit saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Sambiloto juga berfungsi sebagai imuno stimulator, dan obat herbal untuk penderita diabetes melitus, juga sebagai perangsang nafsu makan pada anak-anak” demikian penjelasan dokter lulusan Italia ini.

Pemanfaatan sambiloto di Indonesia.
Ironisnya, di Indonesia sendiri, sambiloto baru dikenal secara terbatas di kalangan orang orang yang biasa mengkonsumsi jamu. Melihat khasiatnya, tentu lebih baik jika kita kembali ke alam dengan mengkonsumsi tanaman obat sambiloto, dibandingkan dengan mengkonsumsi antibiotik yang memiliki efek samping kurang baik dan harganya yang relatif mahal. Dan jika negara-negara maju seperti Skandinavia, Jepang, Cina sudah menggunakan sambiloto, tentunya tidak ada alasan lagi mengapa kita sebagai negara penghasil sambiloto tidak mengkonsumsinya?

Khasiat Tanaman Sambiloto Untuk TBC

Khasiat Tanaman Sambiloto Untuk TBC

suarasurabaya.net| Sekitar 8 orang peneliti Tanaman Sambiloto dari Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (18/12) memasyarakatkan hasil penelitian terhadap tanaman Sambiloto di depan 25 kader Posyandu Puskesmas Kecamatan Tenggilis Surabaya.

Peneliti dari Unair yang terlibat bagi-bagi ilmu kepada sekitar 25 orang kader Posyandu Puskesmas Tenggilis antara lain, Dr. DJOHAR NUSWANTORO, dr, MPH (Fak. Kedokteran), Prof. NI MADE MERTANIASIH, dr., M.S., SpMK (Fak. Kedokteran), Dr. JUSTINUS FRANS PALILINGAN, dr., SpP(K) (Fak. Kedokteran), LINDAWATI ALIMSARDJONO, dr., M.Kes., SpMK (Fak. Kedokteran), MANIK RETNO WAHYU NITISARI, dr., M.Kes (Fak. Kedokteran), SULISTYAWATI, dr., M.Kes (Fak. Kedokteran), Dr. Dra. ATY WIDYAWRUYANTI, M.Si., Apt (Fak. Farmasi), dan Dr. Drs. IB WIRAWAN, SU (FISIP).

Acara yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unair dengan Tema Memasyarakatkan Tumbuhan Sambiloto Guna Suplemen Penunjang Pada Pengobatan Penderita Tuberkulosis dengan Program DOTS ini mendapat tanggap positif dari para kader.

Tanaman Sambiloto menurut Dr. Dra. ATY WIDYAWARUYANTI, M.Si., Apt, memang dikenal dengan jamu pepaitan karena rasanya yang pahit (King of Bitter). Secara tradisional, kata ATY, masyarakat Indonesia telah menggunakannya sebagai obat tonsil, borok, tifus, kencing manis.

Di India, tanaman ini juga digunakan sebagai tonikum. “Di China tanaman ini digunakan untuk obat panas (antipiretik), antiradang (antiinflamasi), antidiare dan antidisentri. Bahkan sejak akhir abad lalu Sambiloto dikenal di beberapa negara Eropa dan AS dikenal sebagai pencegah flu,” kata ATY.

Berdasarkan pengalaman empiris, lanjut ATY aman dikonsumsi. Penelitian ilmiah juga melaporkan hal demikian. “Pemberian rebusan daun Sambiloto pada kelinci menunjukkan bahwa daun Sambiloto akan memberikan efek toksik yang rendah pada dosis 13,4 g/kg BB sedangkan andrografolida totalnya pada dosis 40 g/kg BB,” jelas ATY seperti dalam siaran persnya untuk suarasurabaya.net, Selasa (18/12).

Untuk penderita TBC, tambah ATY, rebusan atau ekstrak tanaman ini sebaiknya diberikan sekitar dua jam sesudah minum obat yang diberikan oleh dokter. Mengapa demikian? Menurut ATY karena pemberian dosis tinggi pada manusia diketahui dapat menyebabkan gangguan lambung, tidak nafsu makan dan muntah. “Perut rasanya seperti sebah, solusinya berikan secara bertahap atau sedikit-sedikit dan lama-lama menjadi sesuai dengan dosis,” tambah ATY.

Dr. JUSTINUS FRANS PALILINGAN, dr., SpP(K) yang juga ahli Paru RSU dr Soetomo mengatakan, selama ini Sambiloto diberikan kepada pasien atau penderita TBC masih sebatas obat suplemen. Artinya obat yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita. “Sedangkan obat utamanya masih menggunakan standar yang sudah ditentukan oleh WHO (World Health Organization) yaitu DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yaitu obat yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis obat dalam jumlah dan dosis tepat selama 6-8 bulan,” terang Dr. FRANS.(tok)

Teks foto:
1. Tanaman Sambiloto.
2. Dr JUSTINUS FRANS PALILINGAN didepan kader posyandu.
Foito: Dok. Humas UNAIR Surabaya
http://www.suarasurabaya.net/v05/kelanakota/?id=2f308f665576043bc89e92fd48f3e932200747267

Khasiat Tanaman / Herbal Indonesia

Lempuyang Emprit = Zingiber Amaricans

Kandungan senyawa :
Minyak Atsiri = Sekuiterpenketon (u/ turunkan panas)

umumnya yg digunakan adl : rimpangnya (warnanya putih kekuningan, rasanya pahit)


Kunyit = Curcuma Longa

Kandungan senyawa :
Minyak Atsiri, Curcumin, turmeron & Zingiberen yg berfgs sbg anti-bakteri, anti-oksidan & anti-inflamasi (anti-radang).

Selain sbg penurun panas, campuran ini jg dpt meningkatkan daya tahan tubuh.
Umumnya yg digunakan adl : rimpangnya, (warnanya pranye)


Sambiloto = Andrographis Paniculata

Seluruh bagian tanamannya dpt digunakan (daun & batang)

Kandungan senyawa :
Andrografolid Lactones (zat pahit), diterpene, glucosides & flavonoid yg dpt menurunkan panas, mineral (K, Ca, Na)
Andrografolid : u menurunkan gula darah

Penelitian di Thailand bhw : 6 gr sambiloto sama efektifnya dgn parasetamol.

Khasiat :
Atasi kencing-manis, meningkatkan kekebalan tubuh, atasi hepatitis, disentri, flu, demam, radang amandel, radang ginjal, paru, bronchitis, atasi kanker, TBC, hypertensi, kusta, keracunan, kencing nanah, kencing manis.


Pegagan = Centella Asiatica L. = Daun Kaki Kuda

Tumguh liar dipadang rumput, tepi selokan, sawah atau ditanam sbg penutup tanah, sbg tanaman sayur, merayap menutupi tanah, daun warna hijau berbentuk spt kipas ginjal.
Hidup ditanah yg agak lembab, cukup sinar matahari atau agak terlindung.
Dapat ditemukan didataran rendah sampai daerah dgn ketinggian 2.5 m dpl.

Kandungan senyawa :
Triterpenoid, saponin, Hydrocotyline & Vellarine.

Kandungan Kimia :
Asam Asiatat, B-Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, Brahminosida, Asam Brahmat, Brahmosida, Asam Sentelat, Asam Sentolat, Asam Elaiodat, Iso-Tankunisida.

Manfaat : utk penurun panas, re-vitalisasi tubuh & pembuluh darah, memperkuat struktur jaringan tubuh, radang hati disertai kuning.
Pegagan bersifat menyejukkan/mendinginkan, menambah tenaga & menimbulkan selera makan.
Digunakan u memperlancar aliran darah ke otak (makanan otak), shg tajam berfikir & meningkatkan saraf memory otak.

Daun :
Re-Vitalisasi sel & pembuluh darah, anti-infeksi, anti-bakteri, menurunkan panas & demam, diuretic, pembengkakan hati, meningkatkan kesuburan wanita, mengurangi gejala asma, mengobati hipotensi.

Herba :
Radang hati disertai kuning, campak, demam, sakit tenggorokan, asma, bronchitis, radang pleura, radang mata merah, keputihan, infeksi, batu saluran kencing, tekanan darah tinggi/hipertensi, rheumatism, pendarahan (muntah darah, batuk darah, mimisan, kencing darah), wasir, sakit perut, disentri, cacingan, tdk nafsu makan, lepra, TBC, keracunan makanan (jengkol, udang, kepiting), keracunan bhn kimia/obat2an.


Temulawak = Curcuma Xanthorhiza Roxb

Tumguh liar dihutan jati & padang alang2, biasa terdpt ditempat terbuka yg terkena sinar matahari & tumbuh didataran rendah sampai dataran tinggi.
Hasil maximal baiknya ditanam pd ketinggian 200-600 m dpl.

Penampilan mirip temu putih, hanya warna bunga & rimpangnya berbeda.
Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sdgkan temu-putih berwarna putih dgn tepi merah.
Rimpang temulawak berwarna jingga kecoklatan, sdgkan rimpang bagian dalam temu-putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif : Germacrene, Xanthor-rhizol, Alpha-Betha-Curcumena, dll.

Manfaat :
Sbg anti-inflamasi (anti-radang), anti-biotik, meningkatkan produksi & sekresi empedu, segarkan badan.
Sejak dulu digunakan sbg : obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung & pegal2.

Kegunaan :
Menurunkan kolesterol, panas badan, sakit kuning, radang ginjal, radang kronis, kandung empedu, mencegah peny. Hati, menghilangkan rasa nyeri, menyegarkan badan, perut kembung, sembelit, diare, mengurangi rasa nyeri sendi, pegal linu, rematik, menambah ASI, memulihkan kesehatan stl melahirkan, haid tdk lancer, wasir, tonikum & anti-bakteri.


Temu Putih = Curcuma Zedoaria

Tumbuh ditanah yg gembur, subur, mengandung bhn organic yg tinggi, drainase yg baik.
Temu putih dpt tumbuh pd ketinggian 250-1000 m dpl.

Kandungan Kimia :
Ribosome Inacting Protein (RIP), Zat Anti-oksidan.

Kegunaan :
Nyeri waktu haid, tdk datang haid, pembersih darah stl melahirkan, memulihkan gangguan pencernaan makanan, sakit perut, rasa penuh & sakit didada, limpa, anti-kanker, atasi kista, masalah pada perut.


Bawang Merah = Allium Cepa L.

Kandungan senyawa :
Minyak Atsiri, Sikloaliin, Metilaliin, Kaemferol, Kuersetin & Floroglusin.


Daun Kembang Sepatu = Hibiscus Rosa Sinensis

Selain daun kembang sepatu, dpt jg digunakan daun sirih atau daun kapuk.

Kembang sepatu mengandung : Flavonoida, Saponin & Polifenol.
Daun Sirih mengandung : Flavonoida, Saponin, Polifenol & Minyak Atsiri.
Daun Kapuk mengandung : Flavonoida, Saponin & Tanin.


Bawang Putih = Garlic = Allium Sativum

Terbuat dr suing bwg-pth pilihan mjd serbuk kering bwg-pth.

Khasiat :
Menurunkan kadar lemak darah shg mengurangi resiko peny jantung, menurunkan hypertensi, meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan sirkulasi & kolesterol darah, menormalkan penglihatan rabun dekat, memperbaiki sys pencernaan, mengurangi gejala rematik, atasi kesemutan, de-toxifikasi racun & efektif sbg anti-biotik, anti-bakteri, anti-jamur & keputihan.

Kontra :
Tdk dianjurkan untuk darah rendah & pasien alergi terhadap bawang putih & tukak lambung.

Side efek : gangguan lambung

Kolesterol : Salah satu jenis lemak yg dibuat di hati & ditemukan pada makanan hewani.
Kolesterol diperlukan oleh fungsi tubuh yg penting untuk : Membangun dinding sel, lindungi jaringan saraf, membuat hormone.
Bila kelebihan kolesterol akan berdampak negative.

Type kolesterol :
k. Baik = HDL = High Density Lipo-protein : HDL dlm jml tinggi diperlukan u angkut LDL dr darah -> back ke hati u dihancurkan
k. Jahat/Buruk = LDL = Low Density Lipo-protein :Kadar LDL yg tinggi sebabkan : hypertensi, jantung, stroke, gagal ginjal.

Kolesterol sebabkan terbentuknya plak pd dinding pembuluh darah shg pembuluh drh mjd sempit, sp supply Oksigen u jar tbh macet.
Bila pembuluh drh yg macet pd : jantung -> serangan jantung, pd otak -> Stroke, pd ginjal -> gagal ginjal.

Dr. Yu-Yan Yeh : “Garlic include seny = Allir-Sulfur u hambat bio-sintesis kolesterol did lm hati.

Kandungan kimia :
Minyak atsiri, senyawa fosfor, tuberkulodis, dsb.


Meniran = Phyllanthus Ninuri L.

Tinggi tanaman hingga 1 m, tumbuh liar, daun berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap.
Seluruh bagian tanaman ini dpt digunakan.

Kandungan senyawa :
Lignan, Flavonoid, Alkaloid, Triterpenoid, Tanin, Vitamin-C, dll.

Manfaat :
Menurunkan panas & meningkatkan daya tahan tubuh.


Lidah-Buaya = Aloe-Vera L.

Tumbuh liar ditempat berudara panas tapi sering ditanam di pot & pekarangan rumah sbg tanaman hias.

Kandungan kimia :
Aloin, Barbaloin, Aloe-Emolin, Aleonin, Aloesin

Kegunaan :
Anti-biotik, penghilang rasa sakit, merangsang pertumbuhan sel baru pd kulit, cacingan, susah buang air kecil, sembelit, batuk, diabetes, radang tenggorokan, menurunkan kolesterol.


Bee-Pollen

Bee-pollen adl : Serbuk sari bunga jantan yg diambil oleh lebah & digunakan sbg makanan pokok dari seluruh koloni lebah madu. (tepung sari bunga)

Kandungan kimia :
Protein (asam amino bebas), Vitamin (B-Complex & Asam Folat, Vit A-C-D-E), Beta-carotene, selenium, Lesitin, karbohidrat, mineral.
Asam Glutamat : zat aktif u sel jar. Otak, nafsu-makan pd anak, atasi epilepsy.

Kegunaan :
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh, memperlambat proses penuaan & menghaluskan muka, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan, mengobati asma, meningkatkan kesuburan bagi pria & wanita, lancarkan peredaran darah merah & meningkatkan kadar Oksigen hingga 25% lebih banyak u konsentrasi & daya piker tajam dari anak2 s/d dewasa, tingkatkan stamina & vitalitas tubuh, turunkan kolesterol, atasi asma.


Bangle = Zingiber Purpureum Roxb. Purple-Ginger.

Tumbuh pd daerah yg cukup kena sinar matahari
Khasiat :
Mengurangi lemak tubuh -> mengurangi berat badan, pelangsing.
Sembuhkan cacingan, demam, masuk-angin, gangguan mata, pusing krn deman, nyeri sendi, perut mulas, sakit kuning, peluruh kentut/Karminatif, peluruh dahak/Expectorant, pembersih darah.

Dalam rimpang bangle terdpt zat aktif u tingkatkan aktifitasenzim Lipase u hidrolisis lemak tubuh

Bangle tidak disarankan u ibu hamil.

Khasiat bangle dgn herbail lain= ok

Kandungan kimia :
Minyak atsiri (sineol, tinen), dammar, pati, flavonoid & tanin


Celery = daun Seledri = Apium Graviolen L.

Yang digunakan : daun & batangnya.
Daun & batang seledri paling byk simpan kandungan aktif yg berkhasiat.
Akar seledri dihindari karma terdapat racun.

Khasiat :
Ringankan gejala hypertensi ringan, normalkan kadar asam urat dlm darah, me(-)i rasa sakit pd sendi akibat asam-urat, lancarkan sirkulasi darah, turunkan tekanan darah, normalkan gula darah, jaga kesehatan jantung, tulang, sendi & atasi infeksi saluran kencing & menetralisir efek degeneratif & radikal bebas.

Kandungan Kimia :
glikosida, Apiin, Isoquersetin, Umbilliferon, Mannite, Inosite, Asparagin, Glutamin, Cholin, Linamaros, Pro-vitamin A, Vit-B, Vit-C.
pada daun : Minyak Atsiri, protein, Kalsium, garam fosfat.

Tidak disarankan : Penderita darah rendah


Kumis-Kucing = Orthosiphon Aristatus O.

Khasiat daun :
Meluruhkan batu urin/batu-ginjal, menurunkan kadar gula darah, rematik, anti-radang & melancarkan air seni

Kandungan Kimia :
Senyawa Kalium, glukosida, minyak atsiri, sapotonin, ortosifonida & flavon (sinansetin, cupatorin, scutellarein, tetra-metil eter, salvigenin, rhamnazin)

Kandungan Saponin & Tannin pd daun bisa jg mengobati keputihan.

Kandungan ortosifonin & garam Kalium (terutama pd daunnya) adl: komponen utama yg membantu larutnya asam urat, fosfat & oksalat dlm tubuh manusia (terutama dlm kandung kemih, empedu maupun ginjal) shg dpt cegah endapan batu ginjal


Mahkota Dewa = Phaleria Macrocarpa

Khasiat buah :
Anti-kanker, anti-tumor, anti-disentri, anti-insekta, hepato-toxic, atasi diabetes, hypertensi, hepatitis, rematik & asam urat

Buahnya mengandung : :
Saponin, Alkaloid, Polifenol, Plavonoid, Lignan, Minyak Atsiri, Sterol (yg berkhasiat sembuhkan berbagai penyakit kronis spt kanker, diabetes mellitus dsb)

Kasiat daun :
Atasi TBC, radang mata & tenggorokan.

Wanita hamil & bayi dilarang konsumsi mahkota-dewa karma kandungan kimianya sangat aktif.
Kelebihan dosis : pusing & mual


Paria = Momordica Charantia L.

Khasiat :
Atasi batuk, radang tenggorokan, demam, malaria, nafsu-makan, sariawan. Diabetess, cacingan, disentri.


Sambung-Nyawa = Gynura Procumbens L.

Kasiat :
Anti-bakteri, obati jantung, radang tenggorokan, batuk, sinusitis, polip, amandel.


Daun Sendok = Plantago Mayor

Khasiat :
Atasi gangguan pd saluran kencing, batu-empedu & prostate (Sembuhkan radang saluran kencing, radang prostate)

Mengkudu = Noni

Khasiat buah :
Meningkatkan vitalitas tubuh, menurunkan gula darah & tekanan darah, anti-septic, anti-radang, penyembuhan liver, stroke.


Keladi Tikus = Rodent-Tuber = Typhonium Flagelliforme

Khasiat :
Hentikan &mengatasi kanker serta penyakit berat lain seperti hepatitis.
Tidak dianjurkan untuk direbus, hanya akan mengurangi khasiatnya saja.

Kiat Merawat Kesehatan & Kecantikan Secara Alamiah

Tampil sehat, bugar, cantik dan menarik merupakan dambaan setiap orang, terutama kaum wanita. Terkadang berbagai upaya dilakukan tanpa mengabaikan kesehatan yang menjadi faktor penunjang. Untuk itu seseorang akan terus berusaha meskipun harus mengeluarkan biaya demi terjamin dan tercapainya kesehatan yang prima dan penampilan yang menarik, apalagi kemajuan zaman menuntut setiap orang untuk selalu aktif berkarya dan berprestasi sehingga diharapkan untuk selalu tampil sehat dan bugar.

Untuk melakukan aktifitas sehari-hari sangat perlu didukung oleh tubuh yang sehat dan daya tahan tubuh yang kuat. Diantara upaya agar tetap tampil sehat, bugar, dan menarik yaitu dengan menerapkan pola hidup alamiah (back to nature) dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghindari kebiasaan merokok, minuman beralkohol, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kurang tidur, menghindari stres, menjaga pola makan, serta berolah raga secara teratur sehingga tubuh tidak rentan terhadap serangan penyakit.

Pola makan buruk seperti sering telat makan, konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, kurang minum air putih, dan lain-lain dapat menurunkan daya tahan tubuh. Penerapan pola makan ala barat yang berlebihan misalnya pengkonsumsian makanan siap saji (fast food) karena dinilai lebih praktis dan nikmat. Saat ini jenis-jenis makanan tersebut semakin menjamur dan diminati masyarakat, padahal makanan tersebut berkadar lemak jenuh tinggi yang tidak baik bagi kesehatan jantung dan juga dapat menyebabkan obesitas. Olah raga yang teratur selain untuk kesehatan juga mempunyai efek baik bagi kecantikan dan penampilan, karena tubuh kelihatan lebih menarik.

Penampilan cantik dan menarik erat kaitannya dengan kulit. Salah satu masalah saat ini yang berkaitan dengan kulit yaitu penuaan dini. Pada proses penuaan, kulit terlihat menjadi kering, kasar, kendur, terdapat bercak-bercak, timbul lipatan pada leher, berkerut, dan garis-garis ketuaan di wajah. Permasalahan kulit yang sering dialami adalah kulit kering dan kasar yang disebabkan kemunduran fungsi produksi kelenjar lemak kulit yang berkaitan dengan penurunan kadar hormon, sedangkan kulit keriput karena defisitnya jumlah serat kolagen pada lapisan dalam kulit.

Bahan-bahan alami yang banyak mengandung vitamin C dan E sangat baik untuk peremajaan kulit. Fungsi dari vitamin C dan E antara lain sebagai antioksidan yang memberi perlindungan dari radikal bebas dan melawan efek oksidasi yang dapat menyebabkan penuaan. Sumber vitamin C tinggi dapat diperoleh dari buah-buahan segar seperti jeruk lemon, kiwi, jambu biji, mangga, pepaya, dan lain-lain. Sumber vitamin E dapat diperoleh dari kecambah, kacang-kacangan, alpukat, dan lain-lain. Vitamin C dan E juga berperan dalam pembentukan kolagen yaitu jaringan yang menyangga kulit. Kolagen merupakan kerangka dalam lapisan kulit yang dapat mengeluarkan protein dan zat-zat bagi keremajaan kulit. Kolagen sangat baik untuk mempertahankan kondisi kulit tetap elastis dan kencang. Sumber kolagen juga dapat diperoleh dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kolagen seperti ceker ayam.

Berikut ini contoh beberapa bahan alami dan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk perawatan kesehatan dan kecantikan, khususnya wanita.

1. Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Khasiat : untuk menghaluskan kulit, mengatasi jerawat, flek hitam, menyuburkan dan menguatkan rambut, meningkatkan daya tahan tubuh, sakit kepala, pusing, dan lain-lain.
- Lignin yang terkandung dalam gel lidah buaya mampu meresap ke dalam kulit dan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, dengan demikian kulit tidak cepat kering dan terjaga kelembabannya.

2. Alpokat (Persea gratissima Gaertn.)
Buah alpukat berkhasiat melembabkan kulit kering, sariawan, dan menurunkan kolesterol (asal tidak pakai gula/madu/susu).
- Kandungan lemak pada alpukat sangat baik untuk perawatan kulit wajah, terutama kulit kering.

3. Temu Lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Khasiat : meningkatkan stamina, jerawat, gangguan lambung dan hati, gangguan haid, anemia, dan lain-lain
- Rimpang temulawak mengandung kurkumin yang berfungsi sebagai antiradang, hepatoprotektor (melindungi hati dari kerusakan), dan antibakteri.

4. Kiwi (Actinidia chinensis)
khasiat : meningkatkan stamina tubuh, mencegah kanker, kecantikan kulit, mempercepat penyembuhan, dan lain-lain
- Buah kiwi mengandung vitamin C yang sangat tinggi sehingga baik sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

5. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
khasiat : meningkatkan stamina, kolesterol tinggi, hipertensi, kegemukan, pelembut kulit, ketombe, mencegah kanker, dan lain-lain.
- mengandung damnachanthal yang berfungsi sebagai antikanker
- mengandung terpenten yang berfungsi dalam peremajaan sel.

6. Wortel (Daucus carota)
khasiat : untuk kesehatan mata, radang kulit, mencegah kanker, meningkatkan stamina, menurunkan kolesterol, mencegah keracunan logam berat, dan lain-lain.
- Mengandung beta-karoten yang berkhasiat sebagai antioksidan, memerangi radikal bebas, dan meningkatkan kesehatan tubuh.

7. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Khasiat : sebagai antiradang, jerawat, hepatitis, kencing manis, bronkhitis, keputihan, demam, influenza, meningkatkan daya tahan tubuh, dan lain-lain.

8. Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Khasiat : meningkatkan daya ingat, meningkatkan stamina, radang kulit, demam, susah tidur, bronkhitis, batuk darah, flek paru-paru, dan lain-lain mengandung Asiaticoside, asiatic acid dan madecassic acid yang mampu mempercepat pembentukan kolagen yang turut berperan dalam proses penyembuhan luka.

10. Daun dewa (Gynura pseudo-china)
Khasiat : gangguan haid, kista, meningkatkan sirkulasi darah, kolesterol tinggi, hipertensi, mencegah tumor, dan lain-lain.

11. Kencur (Kaempferia galanga)
Khasiat : meningkatkan stamina, bau mulut, batuk, masuk angin, perut kembung, nyeri haid, dan lain-lain.
Komponen etil-p-metoksisinamat yang terdapat pada minyak atsiri kencur mempunyai efek melindungi kulit.

Contoh Perawatan kesehatan secara tradisional/alamiah:

a. Meningkatkan stamina
- 30 gram temu lawak + 30 gram kencur + 10 gram jahe, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu, lalu diminum.

b. Perawatan Kulit
1. Jerawat :
- jus daun lidah buaya + daun sirih + daun sambiloto, masing-masing secukupnya, direbus dengan air secukupnya hingga mendidih, disaring, setelah dingin dicampurkan dengan bedak beras dingin lalu digunakan sebagai masker. Air rebusan tadi juga dapat digunakan untuk membersihkan kulit wajah (sebagai cleansing)
- 30 gram temu lawak + 15 gram sambiloto, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

2.Flek hitam :
- Kentang secukupnya dibersihkan, dikupas dan dihaluskan, campurkan sedikit ragi, diaduk, lalu dimaskerkan pada kulit wajah yang terdapat flek hitam hingga kering, lalu dibilas dengan air hangat hingga bersih. Lakukan secara teratur.

3.Mencegah dan menipiskan kerut pada dahi :
- Daun lidah buaya bagian dalamnya dijus, tambahkan putih telur secukupnya, lalu oleskan seperti memakai masker pada dahi.

4.Melembabkan kulit kering
- Daging buah alpukat dilumatkan hingga lembut, tambahkan ½ sendok minyak zaitun, aduk, lalu gunakan sebagai masker, diamkan hingga kering, lalu dibilas hingga bersih.

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cybermed%7C0%7C0%7C8%7C88

KHASIAT SAMBILOTO

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka seperti kebun, tepi sungai tanah kosong yang agak lembap atau dipekarangan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk laset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu,. Buah kapsul berbentuk jorong. Perbanyak dengan biji atau stek batang.

Sifat kimiawi :

Rasa pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil. Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrgrafolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid,dan homoandrografolid, flavoid, alkene, keton, aldehid, mineral (kalium,kalsium, natrium). Asam kersik, damar. flavotiod

Diisolasi terbanayk dari akar yaitu polimetatoksivaflavon, andrografin, pan, ikkulin. Mono-0-metilwhitin dan apigenin-7,4 dimetileter. Zak aktif andrografoid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksin)

Efek farmakologis :

  1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus Aurcus, Pseudomonas aeruginosa.Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae dan Escherichia Coli.
  2. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.
  3. Andrografoid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
  4. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.
  5. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskenik, efek pada respirasi sel. Sifat kholeretik, anti inflamasi dan anti bakteri.
  6. Komponen aktifnya seperti coandrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat anti radang dan antipiretik.
  7. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glucosa darah tikus putih (W. Sugiyanto, Fak. Farmasi UGM, 1978)
  8. Infus daun sambiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam (hasir, jurusan farmasi FMIPA UNHAS, 1988).
  9. Infus herba sambiloto mempunyai daya anti jamur terhadap Microsforum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, candida albicans, dan ephydermaphyton floccosum (Lyli Hamzah bagian parasitologi FKUI )
  10. Fraksi etanol herba sambiloto memounyai efek antihistaminergik.(Anna setiadi Ranti jurusan farmasi FMIPA ITB)

TINJAUAN PUSTAKA TEMULAWAK


ULIVER MENGANDUNG TEMULAWAK . Melindungi keracunan sel hati, meningkatkan fungsi hati, menurunkan dan mencegah timbulnya perlemakan sel hati, bekerja secara sinergis dengan kurkumin, meningkatkan pengeluaran cairan empedu, melawan inveksi, meredakan peradangan dan mencegah penyumbatan hati dan kantung empedu, meningkatkan biosintesa RNA di dalam sel tubuh, melindungi kerusakan sel hati.
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN TLP: 021-91913103 HP: 085227044550 email : binmuhsin_group@yahoo.co.id @My Ym, @MyFacebook, @MyTwitter, @MyFriendster, @MyYuwie, @MyMultiply
===

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori

1. Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.)

a. Klasifikasi

Klasifikasi rimpang temulawak menurut (Backer, 1968 dalam Sugiharto, 2000).

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma Xanthorriza Roxb.

b. Persebaran

Kawasan Indo-Malaysia merupakan tempat dari mana temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) menyebar ke seluruh dunia. Temulawak adalah tumbuhan asli Indonesia sehingga mudah sekali tumbuh dan berkembang biak di negara kita, yang mana persebarannya hanya terbatas di Jawa, Maluku, dan Kalimantan.

Saat ini tanaman temulawak selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di Cina, Indocina, Bardabos, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa (Sidik, 1985).

Tanaman khas Indonesia satu ini memiliki potensi yang luar biasa, karena termasuk salah satu jenis temu-temuan yang paling banyak digunakan orang sebagai tanaman obat-obatan, bahkan konon tanaman ini memiliki kegunaaan setara dengan ginseng Korea. Tidak heran, banyak orang menganggap temulawak sebagai “ ginsengnyaIndonesia (Kunia, 2007).

Temulawak merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun atau terna tahunan (perennial). Tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang cukup luas di daerah tropis dengan habitat yang ternaung seperti hutan / padang rumput, dan semak belukar. Tempat tumbuhnya sangat mempengaruhi terhadap kualitas dari rimpang temulawak yang dihasilkan. Bila temulawak ditanam di dataran rendah maka patinya lebih tinggi dibanding di dataran rendah, sedangkan temulawak yang ditanam di daerah dataran tinggi minyak atsirinya lebih besar dibanding di dataran rendah (Tjitrosoepomo, 2005).

Daerah dengan ketinggian berkisar antara 0-1800 m diatas permukaan laut merupakan tempat yang tepat untuk membudidayakannya. Namun temulawak juga dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Sedangkan curah hujan daerah sebaiknya berkisar antara 1500-4000 mm per tahun dan suhu udara untuk budidaya tanaman berkisar antara 19-30 0C (Muhlisah, 1999).

Temulawak dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, yang daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati. Temulawak tidak terlalu rewel dengan kondisi lahan, lahan yang sudah sering dimanfaatkan sehingga kondisi unsur haranya sudah amat berkurang pun masih baik untuk ditanami temulawak. Temulawak juga mudah beradaptasi dengan daerah berpasir, tanah liat maupun tanah merah, yang penting lahan tidak terkena sinar matahari secara langsung, karena lahan di bawah pepohonan rindang akan membuat temu ini tumbuh dengan baik. Indikasi bahwa lahan terlalu panas terlihat pada daun yang menggulung bila terkena panas matahari dan mudah rusak ( Muhlisah, 1999 & Kartasapoetra, 2006)

Hampir disetiap daerah pedesaan terutama di dataran sedang maupun tinggi, dapat ditemukan tanaman temulawak. Temulawak telah dibudidayakan dan banyak ditanam di pekarangan atau tegalan sekitar pemukiman pada tanah yang gembur sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar, temulawak juga sering ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan padang alang-alang. Penanaman dalam skala yang cukup luas lebih efisien menggunakan bibit asal rimpang yang sudah cukup umur (9 bulan), sedangkan perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan pemisahan rumpun dari tanaman yang sudah tua (Soedibyo, 1998).

c. Morfologi

1) Batang

Batang tanaman temulawak berupa batang semu yang merupakan metamorfosis atau penjelmaan dari daun tanaman, temulawak tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Batang semu berasal dari pelepah-pelepah daun yang saling menutup membentuk batang. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 2-2,5 meter dengan warna hijau atau cokelat gelap. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak (Muhlisah, 1999).

2) Daun

Tiap tanaman temulawak berdaun 2-9 helai, daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah, bentuk bulat memanjang atau lanset, dengan ujung dan pangkal meruncing, tepi rata seperti daun pisang (Muhlisah, 1999).

Panjang daun sekitar 31-84 cm dan lebar 10-18 cm, berwarna hijau tua atau cokelat keunguan dengan garis-garis cokelat di bagian tulang daunnya dan pada bagian ibu tulang daun (bagian tengah daun) berwarna ungu. Sedangkan panjang tangkai termasuk helaian daun sekitar 43-80 cm. Pada sisi kiri dan kanan tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah keunguan, pertulangan daun menyirip berwarna hijau, daun pelindung banyak, yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga dan berbentuk corong, pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang (Mursito, 2002)

3) Bunga

Perbungaan termasuk tipe exantha, yaitu jenis temu yang bunganya keluar langsung dari rimpang atau dari samping batang semunya setelah tanaman cukup dewasa yang panjangnya mencapai 40-60 cm. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik bergerombol dan berwarna kuning tua (Tampubolon, 1980). Bunga majemuk berbentuk bulir, dan muncul dari samping rimpang dengan irisan daun dalam berwarna cokelat. Bunga mempunyai panjang 9-13 cm dan lebar 4-6 cm. Bunga muncul secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar dan beraneka ragam dalam warna dan ukurannya. Bunga tanaman ini memiliki banyak daun pelindung yang panjangnya melebihi / terkadang sebanding dengan mahkota bunga (Kartasapoetra, 2006).

Bunga mekar pada pagi hari dan berangsur-angsur layu pada sore hari. Temulawak mempunyai mahkota bunga berwarna putih sampai kuning dan bagian ujungnya berwarna merah. Bunga temulawak memiliki benang sari dan putik. Benang sari berwarna kuning muda, kelopak bunga putih berbulu dengan panjang 8-13 mm, kepala sari putih, putik kuning keputihan berbulu, serta helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung berwarna merah dadu yang panjangnya 1,25-2 cm dan lebar 1 cm. Sedangkan tangkai bunga berbentuk ramping dan berbulu dengan panjang 4-37 cm (Soedibyo, 1998 & Tjitrosoepomo, 2005).

4) Buah dan biji

Sejauh ini temulawak belum pernah dilaporkan menghasilkan buah dan biji (Dalimartha, 2004).

5) Akar atau rimpang

Akar merupakan bagian yang terpenting dari tanaman temulawak, karena akar tinggalnya merupakan bagian terpenting untuk bahan obat-obatan (Kartasapoetra, 2006). Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak akan menjadi tanaman. Rimpang temulawak termasuk yang paling besar diantara semua rimpang marga curcuma.

Salah satu khas yang dimiliki rimpang temulawak adalah temulawak mempunyai aroma tajam menyengat dan rasanya pahit agak pedas. Akar rimpang temulawak tertanam kuat di dalam tanah. Rimpang tanaman berukuran besar, bercabang-cabang berwarna cokelat kemerahan atau kuning tua & daging rimpang berwarna oranye tua / kecokelatan (Tampubolon, 1980).

Pada rimpang bagian pinggir berwarna putih dan kuning pada bagian tengah / dalam (Tampubolon, 1980). Menurut (Kartasapoetra, 2006) uraian makroskopik rimpang temulawak adalah sebagai berikut :

a) Kepingan akar tinggal ini berbentuk bulat / jorong, bersifat keras & rapuh, bergaris tengah ± 6 cm dan tebalnya sekitar 2-5 cm.

b) Agak berkerut-kerut, berwarna cokelat kekuningan, keadaannya rata, sedikit melengkung.

d. Sinonim, nama daerah dan nama asing

Sinonim, nama daerah, dan nama asing menurut (Naiola (1986) ; Soedibyo (1998) ; Muhlisah (1999) ; Mursito (2002) ; Dalimartha (2004) ; Kartasapoetra (2006) & Sidik (2007) adalah sebagai berikut :

1. Sinonim

a) Curcuma zerumbed majus Rumph

b) Curcumae rhizoma

c) Curcumae javanicae rhizoma

d) Curcuma javanica

2. Nama daerah

a) Sumatra : Temulawak.

b) Jawa : Koneng gede, temu raya, temu besar, aci koneng, koneng tegel, temulawak.

c) Madura : Temolabak.

d) Bali : Tommo.

e) Sulawesi selatan : Tommon.

f) Ternate : Karbanga.

g) Indonesia : Temulawak, temu putih, temu besar.

h) Aceh : Kunyit ketumbu.

3. Nama asing

a)Cina : Kuang huang.

b) Bengali : Halud.

c)Arab : Kurkum.

d) Persia : Zardcchobacch.

e)Tamil : Menjal.

f) Indochina : Kunong-huyung.

e. Jenis rimpang temulawak

1) Rimpang induk (empu) : Tidak memiliki banyak cabang sehingga bentuk keseluruhan rimpang beraneka, ada bentuk jorong / gelendong dan juga bulat telur dengan anak-anakkan rimpang yang langsing panjang berjumlah 3-4. kulit luar rimpang berwarna kuning tua atau cokelat kemerahan, dan bagian dalam apabila dibelah, rimpang berwarna oranye tua atau kecoklatan (Tjitrosoepomo, 2005).

2) Rimpang cabang : Rimpang cabang keluar dari rimpang induk, ukurannya lebih kecil dari rimpang induk, tumbuh kearah samping, bentuknya bermacam-macam dan warnanya lebih muda (kuning tua atau cokelat muda). Akar-akar atau rimpang berukuran besar dan berbentuk bulat, di bagian ujung bengkak membentuk umbi yang muncul dari pangkal batang (Tjitrosoepomo, 2005).

Pada umumnya warna rimpang cabang lebih muda dari rimpang induk dengan panjang sampai 15 cm dan bergaris tengah 6 cm.

f. Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terkandung dalam rimpang temulawak diantaranya adalah fraksi pati 29-30 % , Kurkumin / kurkuminoid 1-2 % & minyak atsiri 3-12% (Sidik, 2007), curcumon kamfer, glukosida, flavonoid, myrcene, xanthorrizol, isofurano germacreene, P-tolylety carbinol 1-sikloisoprenmyrsen, kamfer, fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap / minyak terbang, anetol, pinen, dipenten, fenchon, metilchavikol, anisal dehida, asam anisal, foluymetik karbinol, minyak lemak, zat tepung, serta zat warna kuning 1-2 % yang terdiri dari curcumin & monodes metoksi curcumin. Warna kuning pada rimpang disebabkan senyawa kimia yang dikenal dengan kurkumin (C20H20O5) (Tampubolon, 1980 ; Muhlisah, 1999 ; Isdadiyano, 2000, Mursito, 2002, & Kartasapoetra, 2006).

Fraksi pati mempunyai kandungan kimia terbesar tergantung dari ketinggian tempat tumbuh, makin tinggi tempat tumbuh maka kadar patinya semakin rendah dan kadar minyaknya semakin tinggi. Pati temulawak terdiri dari abu, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, kurkuminoid, kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, mangan, dan kadmium. Fraksi kurkuminoid mempunyai aroma yang khas, tidak toksik, terdiri dari kurkumin (Sidik, 2007).

Fungsi minyak atsiri yang paling luas dan paling umum diminati adalah sebagai pengharum, kosmetik, pengharum ruangan, pengharum sabun, pasta gigi, pemberi cita rasa pada makanan dan juga sebagai terapi aroma (Agusta, 2000).

Minyak atsiri memiliki aroma sangat spesifik karena memiliki komponen kimia berbeda (Harborne,1987). Tumbuhan yang mempunyai kandungan minyak atsiri hanya tumbuhan yang memiliki sel glandula saja. Ditinjau dari segi kimia fisika, minyak atsiri hanya mengandung 2 golongan senyawa, yakni : oleoptena & stearoptena. Sedangkan senyawa organik yang terkandung dalam minyak atsiri diantaranya adalah hidrokarbon, alkohol, oksida, ester, aldehida & eter (Agusta, 2000).

Kandungan minyak atsiri dalam rimpang temulawak terdiri dari 1-sikloisoprenmyrcen, p-toluil metal carbinol, kurkumin, desmetoksi kurkumin, bides metal kurkumin, fellandrean, sabinen, sineol, borneol, zingiberen turmeron, atlanton, artumeron, ksantorizol, germakron, β-curcumin, zanthorrhizol (Mursito, 2002).

g. Manfaat temulawak

Khasiat temulawak lebih banyak dari ginseng. Manfaat dari temulawak diantaranya adalah sebagai bahan jamu atau obat tradisional (herbal medicine), dalam pengobatan temulawak bermanfaat untuk memperlancar ASI (laktagoga), anti radang (anti inflamasi), memperlancar pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), tonikum, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan rasa nyeri, membunuh bakteri, penurun panas & kejang-kejang, penyegar badan, meningkatkan sekresi empedu & pankreas, menurunkan kadar kolesterol, juga berkhasiat sebagai kholeretik & antipiretik, menyembuhkan sakit limpa, ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, mag, sakit perut, sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, rematik, sampai jerawat sekalipun (Lubis & Abadi, 1990 ; Hutapea & Syamsuhidayat, 1991 ; Dalimartha, 2002 ; Mursito, 2000).

Badan POM menggolongkan manfaat temulawak kedalam 7 bagian, yaitu memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi pencernaan, memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi nyeri sendi & tulang, menurunkan lemak darah, antioksidan, menghambat penggumpalan darah, memperlambat proses penuaan, mengilangkan flek hitam di wajah ( Sidik, 2007).

Minyak atsiri berkhasiat fungistatik pada beberapa jenis jamur & bakteriostatik pada mikroba Staphylococcus sp. & Salmonella sp, serta pelancar ASI. Dan tunas muda rimpang temulawak dapat dikonsumsi untuk lalapan (Harborne, 1987).

2. Sekresi Air Susu

Mamalia atau hewan menyusui dikenal karena terdapatnya kelenjar mamae / kelenjar susu pada jantan dan betina, walaupun yang berfungsi hanya pada hewan betina. Kelenjar mamae adalah modifikasi kelenjar kulit yang dilengkapi dengan puting susu dan menghasilkan air susu untuk makanan anak. Fungsi dari sel-sel sekretoris kelenjar mamae adalah untuk menskresikan air susu (Toelihere, 2000).

Air susu disesuaikan secara alami untuk keperluan khusus setiap spesies. ASI dapat diartikan sebagai sebuah cairan berwarna putih yang menyerupai susu, yang banyak sekali mengandung nutrisi, yang bersumber dari ibu, ketika ibu tersebut sedang hamil dan biasanya dikeluarkan pada saat bayi lahir, ASI juga merupakan makanan sempurna yang dianjurkan untuk diberikan selama mungkin, khususnya pada waktu 4-6 bulan pertama kehidupannya (Esterik, 1990). ASI adalah makanan mutlak & sangat alami ideal untuk bayi karena kebutuhan bayi akan zat gizi adalah yang paling tinggi, bila dinyatakan dalam satuan berat badan, karena bayi sedang dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat (Sajogyo et al, 1986 & Sediaoetama, 1987) yang mana masih sangat tergantung pada air susu untuk mempertahankan kehidupannya (Muchtadi, 1994). Dan pemberian ASI adalah salah satu upaya untuk mencegah kematian bayi, sebagaimana yang telah ditetapkan di Indonesia.

Menurut survey di Jakarta 38% ibu menghentikan ASI sebelum bayi berusia 4 bulan dengan alasan produksi ASI tidak mencukupi (Muchherdiyan, 1992 dalam S’roni). Manfaat ASI yakni tidak memberatkan fungsi traktus digestivus & ginjal yang belum berfungsi dengan baik pada bayi dan pertumbuhan fisik yang optimum pada bayi (Solihin, 1990).

Suatu proses pembentukan dan pengeluaran air susu disebut juga sebagai laktasi. Sedangkan laktogenesis, yaitu awal aktivitas sekresi. Serta galaktopoiesis, yaitu pemeliharaan aktivitas sekresi yang terjadi selama periode laktasi. Setelah melahirkan anak, produksi air susu meningkat secara cepat, kemudian perlahan-lahan menurun sampai anak disapih (Bagnara & Turner, 1980). Pada saat laktasi, seorang ibu memerlukan tambahan energi untuk produksi ASI (Almatsier, 2001), oleh karena itu proses laktasi sangat dipengaruhi oleh konsumsi makanan induk, ketersediaan substrat / prekusor yang ada dalam plasma darah, penyerapan substrat oleh kelenjar ambing, aktivitas enzim, serta kerja sama berbagai hormon steroid (Sugiharto, 2000).

Sel alveoli mulai aktif mensintesis air susu pada pertengahan usia kehamilan, tetapi hanya sedikit cairan susu yang disekresikan ke dalam saluran sebab diduga dipengaruhi olah faktor inhibitor (Human Placental Lactogen). Saat akhir kehamilan kadar rendah estrogen akan menstimulasi sel-sel laktotrop hipofisis untuk mensekresikan prolaktin, sehingga sel alveoli siap mensintesis dan mensekresikan air susu. Hormon utama yang mengendalikan pengeluaran air susu adalah hormon prolaktin. Hormon prolaktin dihasilkan oleh adenophypofisis yang berperan dalam proses laktasi (Suherman, 1986 dalam Khomsan, 2003). Prolaktin disebut juga laktogen, luteotropin, galaktin, mammotropin (Anggorodi, 1979). Prolaktin juga mempunyai peranan untuk mempertahankan kelestarian sistem saluran dan kelenjar sekresi (alveoli).

Proses terjadi pengeluaran air susu dimulai / dirangsang oleh isapan mulut bayi pada puting payudara. Pada saat menyusui terjadi rangsangan impuls saraf melewati medula spinalis yang selanjutnya mencapai hipotalamus. Dari hipotalamus selanjutnya akan mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan hormon oksitosin yang dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir (Winarno, 1987).

Kandungan gizi / nutrisi yang terdapat di dalam air susu ibu dan sangat baik bagi bayi (Purnomowati, 1997) diantaranya adalah :

a. Kolostrum (zat kekebalan) yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kolostrum merupakan cairan kuning kental yang muncul diawal-awal ASI keluar setelah kelahiran anak / berwarna kuning kemerahan, viscous, agak keruh dan mempunyai rasa agak pahit.Kolostrum mengandung karoten dan vitamin A yang sangat tinggi, Selain itu juga mengandung immunoglobulin (terutama IgA) untuk antibodi yang disintesis dalam sel plasma (sel interstitial) di lamina basalis sel alveoli. Dengan cara ini anak akan memperoleh imunitas pasif sampai anak tersebut mampu mengembangkan sendiri sistem imunitasnya. Kolostrum mempunyai kadar kalori, gula, lemak, air yang lebih rendah tetapi kadar proteinnya (kasein, albumin & globulin) dua kali lebih tinggi dari air susu yang diproduksi selanjutnya (mature milk).

b. Bakal DHA (Decosahexanoic Acid) & AA (Arachidonic Acid) yang terdapat dalam lemak ASI, sekitar 90 % DHA-AA dari ASI dapat diserap oleh usus bayi.

c. Laktoferin adalah sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan tubuh.

d. Lysosim merupakan enzim pencernaan yang dapat membantu proses pencernaan, mencerna berbagai nutrisi dan kandungan zat imun (anti infeksi).

e. Leukosit atau sel darah putih mengandung antibodi pernafasan, antibodi saluran pernafasan dan antibodi jaringan payudara ibu.

f. Taurin ialah kandungan asam amino yang berfungsi sebagai neurotransmitter.

g. Protein berupa glikoprotein seperti α dan β – laktalbumin, laktoglobulin, kasein, serta protein spesifik lisosim yang mempunyai efek bakterisida dengan cara menghidrolisis dinding sel bakteri, laktosa, trigliserida, vitamin (A, B1, B6, C, dan D), mineral, (Ca, Na, K, P, Fe, MG, dan Zn).

h. Air.

i. Dalam ASI juga terdapat faktor bifidus, berupa senyawa protein, polisakarida yang merupakan media paling baik untuk pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang berperan mengasamkan lingkungan saluran pencernaan bayi, sehingga bakteri patogen dan parasit tidak mampu hidup dan berkembang biak.

j. Dan dalam ASI juga terdapat nukleotida 72 mg / L yang sangat baik untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh (Majalah Ayahbunda, 2001).

Menurut (Anggorodi, 1979) faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi air susu, diantaranya :

a) Kebakaan, yakni kesanggupan untuk menghasilkan air susu tergantung dari pada kondisi genetik hewan.

b) Jaringan sekresi, kelenjar susu yang kecil tidak menguntungkan dalam laktasi, karena ketidaksanggupan untuk menghasilkan cukup banyak air susu maupun menyimpannya.

c) Keadaan & persistensi laktasi.

d) Penyakit merupakan salah satu dari penyebab yang dapat mengurangi jumlah susu yang diproduksi. Penyakit dapat mempengaruhi denyut jantung dan dengan demikian mempengaruhi peredaran darah melalui kelenjar susu.

e) Makanan : makanan yang dikonsumsi ibu dapat meningkatkan berat badan ibu, sehingga salah satu dari kegunaan kenaikan berat badan induk selama periode kebuntingan adalah sebagai persediaan (secara fisiologis) zat-zat makanan yang cukup untuk produksi air susu (Parakkasi, 1990).

f) Faktor-faktor lain : Frekuensi memerah, kebuntingan, umur, besar tubuh, masa kering, kondisi tubuh pada waktu hewan beranak, stress dan suhu di sekitar lingkungan.

3. Tikus Putih (Rattus norvegicus)

a. Klasifikasi

Klasifikasi tikus putih menurut Natawidjaya (1983).

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Subordo : Odontoceti

Familia : Muridae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

b. Jenis

Ada berbagai jenis tikus yang ada di Negara Indonesia dan beberapa diantaranya dipergunakan untuk penelitian, seperti : tikus wirok (Baricoto indica Bechstein), tikus sawah (Rattus argetiventer Robinson), tikus pelabuhan (Rattus norvegicus), tikus belukar (Tio manicus Miller), mencit sawah (Mus caroh), tikus polensia (Rattus exulan Peale), tikus duri kecil (Rattus ardi-ardi), mencit rumah (Mus musculus), tikus riul (Rattus norvegicus Berkenhout), & tikus rumah besar (Rattus rattus diardi Jentink) (Urip, 1987).

Di Indonesia hewan percobaan ini sering dinamakan “ tikus besar “ (Smith & Mangkoewidjojo, 1998). Tikus putih merupakan hewan pengerat. Tikus putih (Rattus norvegicus) sering digunakan sebagai hewan percobaan atau digunakan untuk penelitian, dikarenakan tikus merupakan hewan yang mewakili dari kelas mamalia, yang mana manusia juga merupakan dari golongan mamalia, sehingga kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, metabolisme bio-kimianya, sistem reproduksi, pernafasan, peredaran darah, serta ekskresi menyerupai manusia (Sinar Harapan, 2002).

Dan tikus putih juga memiliki beberapa sifat menguntungkan seperti : cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, lebih tenang dan ukurannya lebih besar dari pada mencit. Tikus putih juga memiliki ciri-ciri : albino, kepala kecil, dan ekor yang lebih panjang dibandingkan badannya, pertumbuhannya cepat, tempramennya baik, kemampuan laktasi tinggi, dan tahan terhadap arseni tiroksid (Anggarawati, 2006).

c. Nama lain

Nama lain tikus putih menurut Anggarawati (2006).

1. Minangkabau : Mencit

2. Sunda : Beurit

3. Jawa : Tikus

d. Data biologis tikus

Data biologis tikus menurut Smith & Mangkoewidjojo (1998).

Lama hidup : 2-3 tahun, dapat sampai 4 tahun.

Lama Bunting : 20-22 hari.

Kawin sesudah beranak : 1 sampai 24 jam.

Umur disapih : 21 hari.

Umur dewasa : 40-60 hari.

Umur dikawinkan : 10 minggu (jantan &dan betina).

Siklus kelamin : Poliestrus.

Siklus estrus (birahi) : 4-5 hari.

Lama estrus : 9-20 jam.

Perkawinan : Pada waktu estrus.

Ovulasi : 8-11 jam sesudah timbul estrus.

Jumlah anak : Rata-rata 9-20.

Puting susu : 12 puting, 3 pasang di daerah dada dan 3

pasang di daerah perut.

Susu : Air 73 %, lemak 14-16 %, protein 9-10 %,

Gula 2-3 %.

Perkawinan kelompok : 3 betina dengan 1 jantan.

B. Kerangka Berpikir

Sebagai negara tropis, Indonesia dikenal sebagai penghasil tanaman obat, dan diantara tanaman tersebut berkhasiat sebagai obat tradisional. Selain pengobatan medis kedokteran, tidak sedikit dokter yang menyarankan pengobatan herbal atau tradisional. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa program penggunaan ASI (PP-ASI) adalah salah satu bagian dari program perbaikan menu makanan rakyat, yang tujuannya turut mencegah angka kematian bayi dan anak, serta meningkatkan kualitas hidup generasi penerus di masa yang akan dating (Masoara, 1990 dalam Sugiharto, 2000)

Namun tak jarang banyak sekali kendala-kendala yang menghalangi bayi untuk mendapatkan ASI sehingga angka kematian bayi meningkat, seperti ibu bayi bekerja, anak tidak mau diberi ASI, dan yang lebih banyak dialami oleh para ibu adalah tidak keluarnya air susu. Meningkatnya angka kematian bayi disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang mereka miliki dan kurangnya penyuluhan dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

Sebagai upaya untuk mendapatkan bahan alami yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, alternatif yang bisa digunakan adalah ekstrak rimpang temulawak dengan kandungan kimia yaitu minyak atsiri (3-12%) yang dapat meningkatkan sekresi air susu, bila diberikan setelah kebuntingan sehingga dapat meningkatkan berat badan anak dan mencegah angka kematian bayi. Selain itu temulawak mudah didapat, harganya pun terjangkau oleh masyarakat yang ekonominya menengah kebawah.

B. Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh pemberian ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) terhadap sekresi air susu tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley.

HA : Ada pengaruh pemberian ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) terhadap sekresi air susu tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley.